Sebagai muslim, tentunya kita harus mengetahui kisah dan
sejarah Nabi-Nabi yang terdahulu sebagai hikmah atau pelajaran dalam hidup.
Sejatinya Nabi dan Rasul diturunkan oleh Allah mengemban risalah dakwah dan
pengembangan masyarakat yang baik. Untuk itu, keteladanannya adalah contoh dan
panutan kita semua dalam mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan
Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat
Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.
Nabi Yusuf adalah salah satu nabi yang memiliki keteladanan
dalam hal menjaga diri dan nafsu duniawi. Kisah Nabi Yusuf secara umum
membuktikan bahwa kesabaran dan keikhlasan adalah hal yang membuahkan hasil
yang tidak sia-sia dan Allah balas dengan berlipat kenikmatan yang lainnya.
Nabi Yusuf juga membuktikan keteladanan lainnya, salah satunya adalah tidak
tertipu atau terperdaya oleh kebahagiaan duniawi. Berikut adalah kisah cinta
Nabi Yusuf dan hikmahnya bagi para muslim-muslimah.
Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha dalam Al-Quran
Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha penulis ambil dari ayat-ayat
Al-Quran sebagai dalil yang paling mutlak dan shahih. Mengingat banyak versi
sejarah dari berbagai hadist, dan juga sejarah lainnya yang terdiri dari
berbagai versi maka Al-Quran sebagai dasar dan sumber acuan utama mengenai
kisah ini.
1. QS Yusuf : 23
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup
pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung
kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. “ (QS Yusuf : 23)
Nabi Yusuf dikenal sebagai nabi dengan ketampanan yang
lebih. Untuk itu, Zulaikha yang merupakan bagian dari kerajaan dan memiliki
tahta sangat tertarik kepada Yusuf dan menggoda Yusuf untuk bisa melakukan
hal-hal di luar batas pada Nabi Yusuf. Hal ini tentu saja hal-hal yang
mendekati kepada perzinahan seperti berkhalwatnya laki-laki dan perempuan di
ruang yang tertutup, berduaan, dan juga mengarahkan Nabi Yusuf untuk tunduk
pada Zulaikha. Hal inilah pertama kali yang membuat Zulaika menggoda Yusuf dan
membuat fitnah terjadi setelahnya.
2. QS Yusuf : 24
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan
wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar
Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.”
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa antara Nabi Yusuf dan
Zulaikha ada maksud dan dorongan tertentu untuk berbuat sesuatu yang diluar
batas seperti berzina. Akan tetapi Nabi Yusuf menyadari dan melihat tanda-tanda
Allah, bahwa hal tersebut tentunya berdosa dan dia lebih takut kepada Allah dan
itulah keiistimewaan Nabi Yusuf.
Pada umumnya, lelaki yang memiliki ketampanan sering kali
menggunakannya untuk kepuasan dirinya semata bahkan memanfaatkannya untuk
menggoda wanita yang disenanginya. Akan tetapi berbeda dengan Nabi Yusuf yang
malah ingat kepada Allah dan menjauhi hal tersebut karena sebagai perbuatan
yang keji dan munkar.
3. QS Yusuf : 25
Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu
menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati
suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: “Apakah pembalasan terhadap
orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau
(dihukum) dengan azab yang pedih?”
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Zulaikha menarik baju
Nabi Yusuf hingga robek. Hal ini tentu saja mengundang prasangka dan fitnah.
Apalagi ketika dihadapannya telah hadir suami Zulaikha dan Zulaikha tengah
memfitnah Nabi Yusuf yang telah memperlakukan buruk terhadapnya.
4. Ayat Lainnya
Akan tetapi kebenaran selalu akan terungkap dan tidak akan
pernah salah. Tentu saksi dan bukti terdapat pada gamis Nabi Yusuf yang robek
dari belakang dengan artian hasil dari tarikan Zulaikha. Hal ini membuktikan
bahwa Nabi Yusuf tidak memperlakukan apapun terhadap Zulaikha justru Zulaikha
lah yang telah memperlakukan buruk dan memancing perzinahan terjadi.
Yusuf berkata: “Dia
menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)”, dan seorang saksi dari
keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: “Jika baju gamisnya koyak di muka,
maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika baju
gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk
orang-orang yang benar.”
Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak
di belakang berkatalah dia:
“Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu
daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.”
Untuk itu, terbuktilah bahwa memang Zulaikha yang menyenangi
Yusuf membuat adanya fitnah bagi Nabi Yusuf dan memancing terjadinya
perzinahan. Untuk itu, Allah menyelamatkan Nabi Yusuf dan mengangkatnya dengan
derajat yang tinggi.
Hikmah dalam Kisah Nabi Yusuf
Dari kisah cinta Nabi Yusuf tersebut, ada beberapa hal yang
bisa diambil hikmah oleh kita sebagai umat muslim. Tentunya hikmah ini dapat
kita aplikasikan dalam keseharian kita dan memberikan efek bagi kehidupan kita
secara pribadi.
1.Tidak Menyombongkan Diri Atas Ketampanan
Nabi Yusuf walaupun tampan ia tidak pernah memanfaatkan
ketampanannya hanya untuk keperluan pribadi atau sesuatu yang mudharat.
Sebanyak apapun wanita yang terpesona olehnya, Nabi Yusuf tidak pernah sombong
apalagi membanggakan diri atas hal tersebut. Hal ini tentu menjadi pelajaran
bagi lelaki saat ini, bahwa ketampanan bukanlah di atas segala-galanya, melainkan
keimanan dan keteguhan hatilah yang terpenting.
Apalagi, ketampanan bukanlah sesuatu yang abadi dan akan
hilang seketika saat manusia meninggalkan dunia ini.
2. Menjaga dan Memelihara Hawa Nafsu
Walaupun Nabi Yusuf juga menyimpan hasrat atau perasaan pada
wanita tersebut (Zulaikha) ia mampu menjaga dan memeliharanya untuk tidak
mengikuti hawa nafsu sebagai tuannya. Nabi Yusuf lah yang menjadi tuan atas
dirinya dan mampu menaklukkan hawa nafsu pribadinya agar tidak berbuat yang
maslahat.
Nabi Yusuf lebih mementingkan kepada kesuksesan Dunia
Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan
Cara Sukses Menurut Islam daripada pandangan orang semata atau hawa nafsu
semata.
Sebagai laki-laki, tentu saja hal ini tidak mudah apalagi
dihadapkan pada wanita yang cantik dan menggoda nya karena terpukau oleh
kecantikannya. Untuk itu, menjadi hikmah bagi kita bahwa hawa nafsu selalu
menyesatkan jika tanpa pertimbangan, dan manusia wajib untuk mengelolannya
hingga tidak terjebak kepada kesesatan yang nyata.
3. Dibalas oleh Allah dengan Berlipat Kebaikan
Dari kisah cinta diatas, dapat dipahami bahwa ketika hawa
nafsu mampu ditaklukkan maka Allah akan mebalasnya dengan kebaikan berlipat
ganda. Hal ini salah satunya adalah Nabi Yusuf dapat terlepas dari fitnah yang
keji dan mendapatkan kenikmatan berlipat berupa tahta yang diwariskan
kepadanya. Semuanya karena kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah
SWT.
Nabi Yusuf lebih mengutamakan nilai-nilai dalam rukun iman,
rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan
Hubungan Akhlak dengan Iman ketimbang kebahagiaan dunia yang sifatnya fana.
Sumber : dalamislam.com
baca juga
- Kenapa Nak Kawin Sangat Ya? Inilah Sebab-Sebab Nak KAwin Yang TIDAK TEPAT Selalu Orang Bagi Dan Akhirnya Perkahwinan Tidak Seperti Yang Diinginkan. MESTI BACA!! Agar Dapat Perbetulkan Sebab Mahu Kawin Sebelum Terlambat.
- KAHWIN AWAL ATAU LAMBAT MANA LAGI BAGUS?
- Rupanya Ini Puncanya Mengapa Orang Yang Banyak Bersolat Pun Tetap Masih Melakukan Maksiat!! Hal ini Sangat Bnyk Berlaku Di Akhir Zaman Ini. Astaghfirullah..
loading...
0 Response to "Memetik Hikmah dari Kisah Cinta Nabi Yusuf"
Post a Comment