Beginilah Cara Malaikat Maut Menjemput Ajal Anda
Allah berfirman:
"Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan Kami
menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah
kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35)
Tahukah kita bahwa malaikat maut selalu mengawasi dan
melihat wajah seseorang 70 kali dalam sehari? Seandainya manusia sadar akan hal
itu, niscaya mereka tidak akan lalai mengingat mati.
Karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak
dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang
dilakukan malaikat Izrail.
Hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra
bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia dimuka
bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang,
ditemukan orang itu ada yang tertawa-tawa.”
Maka berkata Izrail:
'Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku
diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersantai dan
bergelak tawa.'
Jika dibuat survey, dari 100 orang di dunia ini barangkali
hanya 1 yang selalu ingat mati. Dalam arti bahwa orang itu selalu menyiapkan
dirinya untuk menghadapi maut yang bisa datang kapan saja. Orang yang ingat
mati akan selalu berusaha mengumpulkan bekal untuk menghadapi dua tahap
berikutnya yaitu alam barzah dan alam akhirat.
Tidak ada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan
bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi kematian. Ajal tidak
mengenal usia, bisa muda atau tua. Juga tidak mengenal si kaya atau miskin.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa kesakitan
ketika hampir mati itu seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau
seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika masih hidup.Bayangkanlah betapa
sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian. Bahkan Nabi Idris yang minta
cara terhalus dalam mencabut nyawanya pun masih merasakan sakit luar biasa.
Maka sangat beruntunglah siapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah.
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi saw yang artinya:
"Perhatikanlah tiga hal kepada orang yang sudah hampir
mati itu. Pertama: berkeringat pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air
matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis. "Sedangkan jika ia
mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh, dan mulutnya
berbuih, menandakan bahwa azab Allah sedang menimpa dia." (HR. Abdullah,
al-Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian 'mengundang' manusia secara perlahan-lahan atau
bertahap mulai dari jasad, ujung kaki kemudian ke paha.
Untuk orang kafir, ketika nyawanya hendak dicabut Izrail,
wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang
disembelih.
Itu pula tanda azab yang diterimanya karena dosa dan
kekafiran mereka.
Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah saw yang
artinya:
"Bahwa ruh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari
jasadnya dengan perlahan-lahan dan halus, sementara roh orang kafir akan
direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor
khimar."
Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan
karena ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya
karena setiap kebajikan pasti akan dibalas. Tetapi karena tidak beriman, maka
itu tidak menjadi pahala baginya dan kekafirannya tetap diazab di akhirat.
Rasulullah s.a.w bersabda:
"Bila telah sampai ajal seseorang maka akan masuklah
satu kelompok malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam tubuh dan kemudian
mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.
"Setelah itu datang pula sekelompok malaikat yang lain
masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudian mereka keluar.
Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari
perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.
"Dan akhirnya datang lagi satu kelompok malaikat masuk
dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang
dikatakan saat nazak orang itu."
Malaikat Izrail menjalankan perintah Allah swt dengan
sempurna. Dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun
roh orang yang mendapat kecelakaan dan bencana.
Kematian mungkin terjadi karena sebab bencana seperti gempa
bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya karena kecelakaan, infeksi
berbahaya seperti kanker, jantung, AIDS, demam berdarah dan lain-lain.
Seseorang yang sedang sakit keras, menjadi rahmat yang
tinggi nilainya karena Allah masih memberi peluang agar mereka sadar akan
kesalahan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Sehingga mereka masih ada
kesempatan bertobat dari dosa dan kesalahan. Begitu juga halnya dengan orang
mati mendadak karena kecelakaan. Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada
mereka yang masih hidup agar berhati-hati dan tidak lalai dalam berusaha
memperbaiki diri.
Allah menjadikan sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya
kepada malaikat maut.
Sayyidina Abbas meriwayatkan sebuah hadis antara lain
menjelaskan malaikat Izrail merasa sedih ketika ditugaskan mencabut roh makhluk
bernyawa.
Ini karena antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk
manusia yang terdiri dari kekasih Allah rasul, nabi, wali dan orang saleh.
Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa.
“Tidakkah Kau memberikan Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa kau
datang sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”
Malaikat itu menjawab.
“Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu
yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai
tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa
sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia
tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan
serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu
banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah,
aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan
lainnya “ (HR imam qurthubi)
Beginilah cara kerja Malaikat Maut
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut yang
mempunyai dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya.
“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan
seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di
ujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar
penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati?”
Malaikat pencabut nyawa berkata:
” Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah,
sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian
aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja
sekehendak hatiku
“(HR abu Nu’aim)
Wujud Malaikat Izrail
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang
serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya
dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah
di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil
nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya,
nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah
tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran
dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu
juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000
kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang
memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh
berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia
disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa Menjawab
Rasullullah SAW memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir
yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau
mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama
mereka satu-satu:
“Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian
mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kalian
betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan
Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”
Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa
engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah menjadi mayat?”
Rasulullah menjawab.
"Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian
memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi
ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab” (HR Bukhari
Muslim)
1. TANDA 100 HARI SEBELUM HARI MATI
Ini adalah tanda pertama dari Alloh SWT kepada hambanya dan
hanya akan disadari oleh mereka – mereka yang dikehendaki-Nya. Walau
bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini tergantung pada mereka,
sadar atau tidak.
Tanda ini akan terjadi biasanya sesudah waktu Ashar. Seluruh
tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki akanmengalami getaran/seakan – akan
menggigil. Contoh : Seperti sapi yang baru disembelih, jika diperhatikan dengan
teliti, kita akan mendapati seakan – akan daging itu bergetar.
Bagi mereka yang sadar & berdetik di hati ‘mungkin ini
adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti & hilang setelah kita
sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau
mereka yang hanyut dengan kenikmatan dunia tanpa memikirkan kematian, tanda ini
akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat.
Bagi yang sadar akan tanda ini, maka ini adalah peluang
terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan
dan urusan yang akan ditinggalkan sesudah mati.
2. TANDA 40 HARI SEBELUM MATI
Tanda ini juga berlaku sesudah waktu Ashar. Bagian pusat
tubuh kita akan berdenyut – denyut. Pada saat ini, daun yang bertuliskan nama
kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arsy Alloh SWT. Maka malaikat
maut akan mengambil daun tersebut & mulai mempersiapkan segala sesuatunya
atas kita, diantaranya ia akan mulai mengikuti kita sepanjang hari.
Akan tiba saatnya malaikat maut ini akan memperlihatkan
wajahnya sekilas. Jika ini terjadi, mereka yang terpilih akan merasakan seakan
– akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya hanya seseorang tapi
kemampuannya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang
akan dicabut.
3. TANDA 7 HARI SEBELUM MATI
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang
diuji dengan penyakit/sakit, di mana orang sakit yang jarang mau makan tiba –
tiba berselera makan.
4. TANDA 3 HARI SEBEBLUM MATI
Pada waktu ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi
kita. Jika tanda ini bisa dirasakan, maka berpuasalah kita supaya perut kita
tidak mengandung banyak najis & ini akan memudahkan orang yang akan
memandikan kita.
Saat ini, bola mata kita tidak akan bersinar lagi & bagi
orang yang sakit, bagian hidungnya akan perlahan – lahan jatuh, ini dapat
dilihat jika kita melihatnya dari samping. Telinganya akan layu, di bagian
ujung – ujungnya akan berangsur – angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang
terjulur akan perlahan – lahan jatuh ke depan & sukar di tegakkan.
5. TANDA 1 HARI SEBELUM MATI
Akan datang setelah waktu Ashar. Kita akan merasakan satu
denyutan di bagian belakang, yaitu di bagian ubun – ubun, yang menandakan kita
tidak akan sempat menemui waktu Ashar hari berikutnya.
6. TANDA AKHIR
Kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusat &
hanya akan turun ke pinggang & seterusnya akan naik ke bagian tenggorokan.
Pada waktu ini hendaklah kita terus mengucap kalimat
Syahadat & berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut. Sebaiknya bila
sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam diam & jangan lagi
bercakap – cakap.
Inilah tanda – tanda akhir dimana maut mulai menjemput kita.
Wallaahu’alam, kita semua tidak ada yang tahu, tapi setidaknya kita mempunyai
gambaran kapan kematian itu akan segera menjemput.
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia
walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya
orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke
tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang
ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui
isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di
balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang
canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau
mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi
kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari
menghindar.
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari
daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu
akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata,
lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah,
62:8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda
atau dipercepat
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT
Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama
dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling ringan ibarat
sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang
pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang
tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW;
Ka’b al-Ahbar berpendapat: “Sakaratul maut ibarat sebatang
pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki
menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian
tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat: “Rasa sakit yang dirasakan selama
sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga
bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut
dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan
kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok
Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia
menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui
gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan
pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia,” kata
pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku
mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum
juga hilang dariku!”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk
setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan
waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti
Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami
proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa
detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan
berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan
atau kedzaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan
bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar
siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah.
Wallahu a’lam bis shawab.
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan
tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika
mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan
Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri,
berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan
pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api,
ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar
Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya
sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman
kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut
saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita,
menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita
agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari
tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam
di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak
dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita
melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa
dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu
orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di
hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu
selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am 6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat
dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah
diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan
pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri
itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan
padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan
berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang
membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami
hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan
burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik!“ Ketika itulah orang
yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka
telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah
saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan
meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan
diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat
seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah
engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG YANG BERTAQWA
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan
melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan
wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa:
“Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka
menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat
adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
(yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.
Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu)
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu
disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan
menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata
padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah
dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
NIKMAT DUNIA HANYA SESAAT, INGATLAH HARI PERHITUNGAN AMAL
DAN DOSA APA YANG TELAH KALIAN PERBUAT SELAMA DIDUNIA. KARENA KALIAN NANTI AKAN
DITANYAI DIALAM KUBUR OLEH MALAIKAT
APAKAH KALIAN BANYAK MENGUMPULKAN PAHALA ATAU DOSA DI DUNIA
INI ? JIKA BANYAK BERBUAT DOSA DI DUNIA MAKA AKAN DIBERIKAN SIKSA KUBUR
TERLEBIH DAHULU SEBELUM DIMASUKAN KE NERAKA..
loading...
0 Response to "INILAH DIA CARA MALAIKAT MAUT MENCABUT LEBIH DARI SATU NYAWA DALAM SATU MASA. SUBAHANALLAH"
Post a Comment