Namanya Tamim bin Aus bin Kharijah Ad-Dari, Abu Ruqayyah.
Beliau salah seorang shahabat rasul yang mulia. Namanya
tidak asing bagi kaum muslimin, masuk islam ketika Rasulullah di Madinah. Sepeninggal
Khalifah Utsman bin Affan, Tamim meninggalkan kota Madinah dan menetap di
Baitul Maqdis hingga meninggal di sana pada tahun 40 H. Shahabat inilah yang
pernah melihat Dajjal dengan kedua matanya. Shahabat ini pulalah yang pernah
berbicara dan mendengar pembicaraan Dajjal dengan kedua telinganya. Sebelum
islam, Tamim beragama nasrani. Saat dirinya nasrani itulah dia melihat Dajjal.
Hingga kemudian Allah lapangkan dadanya untuk menerima islam dan ia beritakan
kisahnya kepada Rasulullah saw.
Di Mana Tamim Ad-Dari melihat Dajjal? Bagaimana kisahnya ?
Seperti yang dilansir zizaal. Tiba saatnya kita baca bersama sebuah riwayat
shahih mengenai Dajjal dalam sebuah hadits yang dikenal dikalangan ulama dengan
sebutan Hadits Jassasah.
Hadits ini dikisahkan seorang shahabiyah, Fathimah binti
Qois Ra. ‘Amir bin Syarohil Asy-Sya’bi berkata kepada Fathimah bintu Qais:
“Kabarkan kepadaku sebuah hadits yang kau dengar dari Rasulullah SAW yang tidak
kamu sandarkan kepada seorangpun selain beliau.”
Fathimah mengatakan: “Jika engkau kehendaki akan aku
sampaikan.” “Iya berikan aku hadits itu.” jawab Asy Syabi. Fatimahpun berkisah
: “Suatu hari Aku mendengar seruan orang yang berseru. Penyeru Rasulullah saw
menyeru: “Ashsholatu jamiah !” Akupun segera keluar menuju masjid. Aku shalat
bersama Rasulullah saw dan aku berada pada shaf wanita yang langsung berada di
belakang shaf laki-laki.
Tatkala Rasulullah selesai dari shalat, beliau duduk di
mimbar dan tertawa seraya mengatakan:
لِيَلْزَمْ
كُلُّ إِنْسَانٍ مُصَلَّاهُ
“Hendaknya masing-masing kalian
tetap berada di tempat shalatnya !
” Lalu beliau bersabda:
أَتَدْرُونَ
لِمَ جَمَعْتُكُمْ “
Tahukah kalian, mengapa aku kumpulkan kalian ?
” Para Shahabat menjawab: “Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui!”
Kemudian Rasulullah saw kembali bersabda dengan kisah yang
cukup panjang, beliau berkata:
إِنِّي
وَاللَّهِ مَا جَمَعْتُكُمْ لِرَغْبَةٍ
وَلَا لِرَهْبَةٍ وَلَكِنْ جَمَعْتُكُمْ لِأَنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ
كَانَ رَجُلًا نَصْرَانِيًّا فَجَاءَ
فَبَايَعَ وَأَسْلَمَ وَحَدَّثَنِي حَدِيثًا وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ
أُحَدِّثُكُمْ عَنْ مَسِيحِ الدَّجَّالِ
حَدَّثَنِي أَنَّهُ رَكِبَ فِي
سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ مَعَ ثَلَاثِينَ رَجُلًا
مِنْ لَخْمٍ وَجُذَامَ فَلَعِبَ
بِهِمْ الْمَوْجُ شَهْرًا فِي الْبَحْرِ
ثُمَّ أَرْفَئُوا إِلَى جَزِيرَةٍ فِي
الْبَحْرِ حَتَّى مَغْرِبِ الشَّمْسِ
فَجَلَسُوا فِي أَقْرُبْ السَّفِينَةِ
فَدَخَلُوا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْهُمْ دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا
يَدْرُونَ مَا قُبُلُهُ مِنْ
دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ
فَقَالُوا وَيْلَكِ مَا أَنْتِ فَقَالَتْ
أَنَا الْجَسَّاسَةُ قَالُوا وَمَا الْجَسَّاسَةُ
قَالَتْ أَيُّهَا الْقَوْمُ انْطَلِقُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ
فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ
قَالَ لَمَّا سَمَّتْ لَنَا
رَجُلًا فَرِقْنَا مِنْهَا أَنْ تَكُونَ
شَيْطَانَةً قَالَ فَانْطَلَقْنَا سِرَاعًا
حَتَّى دَخَلْنَا الدَّيْرَ فَإِذَا فِيهِ أَعْظَمُ
إِنْسَانٍ رَأَيْنَاهُ قَطُّ خَلْقًا وَأَشَدُّهُ
وِثَاقًا مَجْمُوعَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ
مَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى
كَعْبَيْهِ بِالْحَدِيدِ قُلْنَا وَيْلَكَ مَا
أَنْتَ قَالَ قَدْ قَدَرْتُمْ
عَلَى خَبَرِي فَأَخْبِرُونِي مَا
أَنْتُمْ قَالُوا نَحْنُ أُنَاسٌ
مِنْ الْعَرَبِ رَكِبْنَا فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ
فَصَادَفْنَا الْبَحْرَ حِينَ اغْتَلَمَ فَلَعِبَ
بِنَا الْمَوْجُ شَهْرًا ثُمَّ أَرْفَأْنَا
إِلَى جَزِيرَتِكَ هَذِهِ فَجَلَسْنَا فِي
أَقْرُبِهَا فَدَخَلْنَا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْنَا دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا
يُدْرَى مَا قُبُلُهُ مِنْ
دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ
فَقُلْنَا وَيْلَكِ مَا أَنْتِ فَقَالَتْ
أَنَا الْجَسَّاسَةُ قُلْنَا وَمَا الْجَسَّاسَةُ
قَالَتْ اعْمِدُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ
فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ
فَأَقْبَلْنَا إِلَيْكَ سِرَاعًا وَفَزِعْنَا مِنْهَا وَلَمْ نَأْمَنْ
أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً فَقَالَ
أَخْبِرُونِي عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ
قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا
تَسْتَخْبِرُ قَالَ أَسْأَلُكُمْ عَنْ
نَخْلِهَا هَلْ يُثْمِرُ قُلْنَا
لَهُ نَعَمْ قَالَ أَمَا
إِنَّهُ يُوشِكُ أَنْ لَا
تُثْمِرَ قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ
بُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ قُلْنَا عَنْ أَيِّ
شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِيهَا
مَاءٌ قَالُوا هِيَ كَثِيرَةُ
الْمَاءِ قَالَ أَمَا إِنَّ
مَاءَهَا يُوشِكُ أَنْ يَذْهَبَ
قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ عَيْنِ زُغَرَ
قَالُوا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا
تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِي
الْعَيْنِ مَاءٌ وَهَلْ يَزْرَعُ
أَهْلُهَا بِمَاءِ الْعَيْنِ قُلْنَا
لَهُ نَعَمْ هِيَ كَثِيرَةُ
الْمَاءِ وَأَهْلُهَا يَزْرَعُونَ مِنْ مَائِهَا قَالَ
أَخْبِرُونِي عَنْ نَبِيِّ الْأُمِّيِّينَ
مَا فَعَلَ قَالُوا قَدْ
خَرَجَ مِنْ مَكَّةَ وَنَزَلَ
يَثْرِبَ قَالَ أَقَاتَلَهُ الْعَرَبُ
قُلْنَا نَعَمْ قَالَ كَيْفَ
صَنَعَ بِهِمْ فَأَخْبَرْنَاهُ أَنَّهُ
قَدْ ظَهَرَ عَلَى مَنْ
يَلِيهِ مِنْ الْعَرَبِ وَأَطَاعُوهُ
قَالَ لَهُمْ قَدْ كَانَ
ذَلِكَ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ
أَمَا إِنَّ ذَاكَ خَيْرٌ
لَهُمْ أَنْ يُطِيعُوهُ وَإِنِّي
مُخْبِرُكُمْ عَنِّي إِنِّي أَنَا
الْمَسِيحُ وَإِنِّي أُوشِكُ أَنْ يُؤْذَنَ
لِي فِي الْخُرُوجِ فَأَخْرُجَ
فَأَسِيرَ فِي الْأَرْضِ فَلَا
أَدَعَ قَرْيَةً إِلَّا هَبَطْتُهَا فِي
أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ
فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا
أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً
أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِي مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ
صَلْتًا يَصُدُّنِي عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى
كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَائِكَةً
يَحْرُسُونَهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَطَعَنَ بِمِخْصَرَتِهِ فِي الْمِنْبَرِ هَذِهِ
طَيْبَةُ هَذِهِ طَيْبَةُ هَذِهِ
طَيْبَةُ يَعْنِي الْمَدِينَةَ أَلَا
هَلْ كُنْتُ حَدَّثْتُكُمْ ذَلِكَ
فَقَالَ النَّاسُ نَعَمْ فَإِنَّهُ أَعْجَبَنِي
حَدِيثُ تَمِيمٍ أَنَّهُ وَافَقَ
الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْهُ
وَعَنْ الْمَدِينَةِ وَمَكَّةَ
“Sesungguhnya demi Allah, tidaklah
aku kumpulkan kalian untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian,
namun aku kumpulkan kalian karena tamim Addari.” “Dahulu ia seorang nasrani
yang kemudian datang berbaiat (memberikan sumpah setia) dan masuk islam serta
mengabariku sebuah kisah yang kisah itu sesuai dengan apa yang pernah aku
kisahkan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal.” Ia memberitakan bahwa ia
naik kapal bersama 30 orang dari kabilah Lakhm dan Judzam. Ditengah perjalanan,
mereka dipermainkan badai ombak hingga berada di tengah laut selama satu bulan
sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat
tenggelam matahari merekapun duduk di perahu-perahu kecil.
Mereka pun memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang
yang berambut sangat lebat dan kaku hingga mereka tidak tahu mana kubul mana
dubur karena demikian lebat bulunya.
” Merekapun berkata: “Celaka, kamu
ini apa?
ia menjawab: “Aku adalah al-jassasah .
” Mereka mengatakan: “Apakah al
jasasah itu ?.
Ia berkata: “Wahai kaum pergilah klian kepada seorang lelaki
yang ada dalam rumah ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan berita
kalian!”
Berkata Tamim: “Ketika dia menyebutkan untuk kami seorang
laki-laki, kami menjadi khawatir kalau-kalau binatang itu ternyata setan.
Kamipun bergerak menuju kepadanya dengan cepat sehingga kami masuk ke tempat
ibadah itu.”
“Ternyata didalamnya ada orang yang
paling besar yang pernah kami lihat, dan paling kuat ikatannya. Kedua tangannya
terikat dengan leher, antara dua lutut dan dua mata kaki terikat dengan besi.”
Kami katakana kepadanya: “Celaka, kamu ini apa?”
Ia menjawab: “Kalian telah mampu mengetahui tentang aku,
maka beritakan kepadaku siapa kalian ini
Rombongan Tamim menjawab: “Kami ini orang-orang Arab kami
menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar
biasa sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan sampai hingga
terdampar di pulamu ini. Kamipun naik perahu-perahu kecil memasuki pula ini dan
bertemu dengan binatang yang sangat lebat dan kaku rambutnya tidak diketahui
mana kubul dan mana dubur karena lebat rambutnya.
Kamipun mengatakan: “Celaka kamu, kamu ini apa?”
Ia menjawab: Aku adalah jasasah.
Kamipun bertanya: Apa itu Jassasah,
Ia malah berkata: Wahai kaum pergilah kalian kepada
laki-laki yang ada dalam rumah ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan
berita kalian.
” Kami pun segera menuju kepadamu,
kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan
Lalu orang itu mengatakan: “Kabarkan kepadaku tentang
pohon-pohon korma di Baisan
Kami mengatakan: Tentang apa engkau meminta beritanya ?” Dia
berkata: “Aku bertanya kepada kalian tentang pohon korma apakah masih berbuah.”
Kami menjawab: iya Ia mengatakan: “Sesungguhnya hampir
hampir dia tidak akan mengeluarkann buahnya.”
“Kabarkan pula kepadaku tentang
danau Thobariyah ?” tanya orang ini.
Kami menjawab: “Tentang apa engkau meminta beritanya?”
“Apakah masih ada airnya, jawabnya.
Mereka menjawab: Danau itu banyak airnya
Dia mengatakan: Sesungguhnya hampir-hampir air akan hilang.
Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughor
Mereka mengatakan: Tentang apa kamu minta berita?
Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduk
masih bertani dengan airnya? Jawab Dajjal
Kami menjawab: “Iya, mata air itu deras airnya dan penduduk
bertani dengannya.”
Ia berkata: “Kabarkan kepadaku tentang nabi ummiyyin apa
yang dia lakuakan ?”
Mereka menjawab: “Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di
Yatsrib.”
Ia mengatakan: “Apakah orang-orang arab memeranginya?”
Kami menjawab: “Ya.”
Ia mengatakan lagi: “Apa yang ia lakukan terhadap
orang-orang Arab.”
Maka kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang
arab dan mereka taat kepadanya Ia mengatakan: “Itu sudah terjadi?”
Kami katakan: “Ya.”
Ia mengatakan: “Sesungguhnya baik mereka untuk taat
kepadanya.”
“Sekarang aku akan beritakan kepada
kalian tentang aku: “Sesungguhnya aku adalah Al-Masih dan hampir-hampir aku
diberi izin untuk keluar, hingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak kutinggalkan
satu negeripun kecuali aku akan turun padanya dalam waktu 40 malam kecuali
Mekah dan Thaybah, keduanya haram bagiku.
Setiap kali aku akan masuk pada salah satu kota ini,
malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangan menghalangiku darinya
dan sesungguhnya pada tiap celah ada para malaikat yang menjaganya.
Fatimah mengatakan: Maka Rasulullah saw bersabda dengan
menusukkan tongkat di mimbar sambil mengatakan: “Inilah Thaiybah, Inilah
Thaiybah, Inilah Thaiybah, yakni Kota Madinah.”
Apakah aku telah beritahukan kalian tentang hal itu ?
Orang-orang menjawab: Iya
Nabi berkata: Sesungguhnya cerita Tamim menakjubkanku,
kisahnya sesuai dengan apa yang aku ceritakan kepada kalian tentang Dajjal
serta tentang mekah dan madinah.
Kemudian beliau bersabda:
أَلَا إِنَّهُ فِي بَحْرِ
الشَّأْمِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ
لَا بَلْ مِنْ قِبَلِ
الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ
قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ
قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ وَأَوْمَأَ
بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan
Yaman,” Oh, tidak! Bahkan dari arah timur! Tidak Dia dari arah timur, Tidak Dia
dari arah timur dan beliau mengisyaratkan dengantangan ke arah timur Hadits
Jassasah diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya Kitabul Fitan Wa Asyrotis
Sa’ah. bab Qishoshul Jassasah (4/2261 no. 2942). Demikian pembaca, kisah nabawi
yang penuh ibroh mengisahkan perjalanan Tamim Ad-Dari yang menegangkan namun
perjalanan itu menjadi salah satu sebab dia mendapatkan hidayah
anda mungkin meminati
- 4 Negeri Yang Dianjurkan Rasulullah SAW Dihuni Pada Akhir Zaman
- JADI MERINDING BACANYA,,, INILAH TANDA-TANDA KETIKA NABI ISA AS. AKAN TURUN PADA AKHIR ZAMAN,,!! BANTU SEBARLUASKAN,, SUPAYA ORANG LAIN TAU...!!
- Kita Kini Di Ambang Kehancuran. Persiapkan Diri Dengan Amalan-Amalan Menghadapi Fitnah Akhir Zaman!! Fitnah Dajjal!! Nauzubillah

loading...
0 Response to "Kisah sahabat Baginda Rasulullah bertemu Dajjal Di pulau Misterius"
Post a Comment