Pernahkah kita
terfikir apakah haiwan atau binatang yang terawal akan masuk ke syurga?
Kisah-kisah haiwan ini ada dalam al Quran. Mari kita kenali mereka.
1.Unta Nabi Saleh
Mereka menambah lagi, "Cuba kamu keluarkan seekor unta
dari batu besar itu," kata mereka sambil menunjuk ke arah sebuah batu
besar sambil tersenyum sinis. Mereka juga telah menerangkan sifat-sifat unta
yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak mampu
memenuhi permintaan mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
"Baiklah, sekiranya aku dapat memenuhi permintaan kamu
itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah dan menerima ajaranku? Adakah kamu
akan mengaku bahawa aku adalah utusan Allah? "
"Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan
menerima segala ajaran kamu," jawab mereka.
Selepas satu persetujuan dimeterai, maka Nabi Saleh telah
menunaikan solat. Baginda memohon kepada Allah agar mengkabulkan permintaannya
seperti yang dituntut oleh kaum Tsamud. Baginda juga berdoa semoga kaum itu
akan kembali ke jalan yang benar selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan sekelip mata sahaja Allah telah
mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar tadi telah merekah dan terbelah. Lalu
keluarlah seekor unta betina yang besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang
disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum Tsamud yang melihat kejadian
itu. Sebahagian daripada mereka mula mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah
seorang daripada mereka ialah seorang pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda
bin Amru. Akan tetapi, sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka tetap
degil dan sombong.
2. Anak Sapi Nabi Ibrahim
"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang
tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika
mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama". Ibrahim
menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal."
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya,
kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka.
Ibrahim lalu berkata: "Silakan anda makan."
(Tetapi mereka tidak mau makan), kerana itu Ibrahim merasa takut terhadap
mereka.
Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim
(Ishak). "(QS. Adz Dzariyat: 24-30)
3.Kambing Gibas Nabi Ismail
... Nabi Ibrahim yang dikatakan mempunyai kekuatan 40 kali
manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka menyembelih anaknya (Ismail) dan
Allah melihat kepatuhan Ibrahim, maka Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk
menggantikan posisi Ismail dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab
saja, ternyata yang putus kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan
Ismailpun diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah
menjadi syari'at ummat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam untuk
melaksanakan ibadah qurban ...
4.Sapi Nabi Musa
.. Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh
Allah itu kepada kaumnya ia ditertawakan dan diejek kerana akal mereka tidak
dapat menerima bahawa hal yang sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bahawa
Allah telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg
diberikan kapada Musa yang kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar untuk
diterima oleh akal manusia berbanding mukjizat yang mereka hadapi dalam
peristiwa pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kapada Musa secara mengejek: "Apakah dgn
cara yang engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan
ejekan dan tertawaan orang? Akan tetapi kalau memang cara yg engkau usulkan itu
adalah wahyu, maka cubalah tanya kapada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah
yang harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar
kami tidak dapat salah memilih sapi yg harus kami sembelih? "
Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yang harus
disembelih itu ialah lembu betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai
untuk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada
belangnya."
Kemudian dikirimkanlah orang ke pelosok desa dan
kampung-kampung mencari sapi yang dimaksudkan itu yang akhirnya diketemukannya
pada seoanrg anak yatim piatu yang mempunyai lembu itu sebagai satu-satunya
harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya.
Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir miskin yang soleh, ahli ibadah yang
tekun yang pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kepada Allah memohon
perlindungan bagi putera tunggalnya yang tidak dapat meninggalkan warisan
apa-apa baginya selain seekor lembu itu. Maka berkat doa ayah yang soleh itu
terjuallah sapi si anak yatim itu dengan harga yang berlipat ganda kerana
memenuhi syarat dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa untuk disembelih.
Setelah disembelih sapi yang dibeli dari anak yatim itu,
diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yang
seketika bangunlah ia hidup kembali dengan izin Allah, menceritakan kepada Nabi
Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara
sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yang kesekian kalinya
diperlihatkan kepada Bani Israil yang keras kepala dan keras hati itu namun
belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau
mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yang masih melekat pada dada dan
hati mereka ...
5. Ikan Yang Memakan Nabi Yunus
... Kemudian Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi
penumpang dan muatan. Ketika mereka berada di tengah-tengah lautan maka kepal
itu condong dan hampir tenggelam, dimana mereka harus mengambil salah satu
keputusan antara mereka tetap berada di kapal semuanya dengan risiko mengalami
kebinasaan; atau membuang sebahagian dari mereka agar kapal itu menjadi ringan
dan menyelamatkan yang lain.
Akhirnya mereka memilih jalan yang terakhir setelah menemui
kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka melakukan pengundian dan sejumlah
penumpang terkena undian tersebut termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS,
sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "... kemudian ia ikut berundi lalu dia
termasuk orang-orang yang kalah untuk undian." (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari orang-orang yang kalah dalam undian
tersebut. Kemudian mereka pun melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar
menelannya, akan tetapi tidak sampai mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan, maka dalam
keadaan gelap (dalam perut ikan) ia berseru, "Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim. "(Al-Anbiya ': 87). Kemudian Allah SWT
memerintahkan kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang
tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan tersebut bagaikan anak
burung yang baru keluar dari telur (baru menetas) kerana keadaannya yang lemah.
Kemudian Allah Ta'ala mengasihinya dan menumbuhkan sebuah pohon dari jenis
pokok labu baginya, dimana pohon itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus AS supaya
kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan menyeru mereka, dan penduduk negeri
itu memenuhi seruannya sebanyak seratus ribu orang atau lebih, di mana mereka
beriman, sehingga Kami karuniakan kepada mereka kenikmatan hidup sehingga batas
waktu tertentu ...
6. Khimar Nabi Uzair
.. Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama
seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia
melihat kuburan di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia
kembali dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa
yang dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih
tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama.
Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib.
Malaikat yang diutus oleh Allah swt membangunkannya dan
bertanya: "Berapa lama kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya kepadanya: "Berapa jam engkau
tidur?"
Uzair menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau
setengah hari."
Malaikat yang mulia itu berkata kepadanya: "Sebenarnya
kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. "Engkau tidur selama
seratus tahun. Allah swt mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui
jawapan dari pertanyaanmu ketika engkau merasa hairan dari kebangkitan yang
dialami oleh orang-orang yang mati. "
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga
tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta).
Malaikat berkata sambil menunjuk makanan Uzair:
"Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah."
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti
semula di mana warnanya tidak berubah dan rasanya pun tidak berubah. Telah
berlalu seratus tahun tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu
Uzair melihat piring yang di situ ia memeras buah anggur dan meletakkan di
dalamnya roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula di mana minuman
anggur itu masih layak untuk diminum dan roti pun masih tampak seperti semula,
di mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan
perasan anggur.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana
mungkin seratus tahun terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti semula
dan tidak berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum percaya
atas apa yang dikatakannya. Kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil
berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi
tulang-belulang)."
Uzair pun melihat ke keldainya tetapi ia tidak mendapati
kecuali ia tanah dari tulang-tulang keldainya. Malaikat berkata kepadanya:
"Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah swt membangkitkan orang-orang
yang mati? Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu. "
Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang keldai itu lalu
atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan
bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat
memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu sehingga daging melekat pada
tulang-tulang keldai. Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses itu.
Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti semula setelah menjalani
kematian. Malaikat memerintahkan agar roh keldai itu kembali kepadanya dan
keldai pun bangkit dan berdiri. Ia mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair
menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah swt tersebut terjadi di depannya. Ia
melihat bagaimana mukjizat Allah swt yang berupa kebangkitan orang-orang yang
mati setelah mereka menjadi tulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang
terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi keldainya menuju desanya.
Allah swt berkehendak untuk menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya
kepada masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas kebenaran
kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia
tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan
jalan-jalan sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya.
Tak seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali
mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan
kembali kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah
menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan
pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.
7. Semut Nabi Sulaiman
.. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin,
manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)
sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut,
"hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak
diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari. "
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar
perkataan semut itu. Katanya, "Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua
orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau
redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang
soleh. "
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as
bertanya kepada seekor semut, "Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi
rezeki dari Allah dalam masa satu tahun? "
"Sebesar biji gandum," jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu
memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka
botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan
sebahagian biji gandum itu.
"Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak
menghabiskannya?" Tanya Nabi Sulaiman.
"Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada
Allah," jawab si semut. "Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahawa
Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin
apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh
memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Kerana itu, aku
harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya. "...
8. Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman
Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa
seluruh pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang,
termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat burung
hud-hud. Kerana ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan
mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan menyembelihnya. Ternyata, tidak
lama kemudian, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman.
Burung hud-hud menjelaskan perihal keterlambatannya kerana
mencari berita tentang adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara
dan dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgahsana yang besar. Atas
berita yang dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman
mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh Ratu Balqis yang akhirnya masuk
Islam dengan dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur'an Surat
An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut menggambarkan burung hud-hud (sebagai anak
buah) yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan berpikir sehingga
pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah) tidak semata untuk tujuan
duniawi melainkan untuk penyebaran agama. Burung hud-hud, di antara waktunya,
memanfaatkan kesempatan mencari berita dan kabar suatu kaum kerana ia
berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam kepada mereka.
Melalui pembentangan burung hud-hud yang gemilang serta
keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat
mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
9. Unta Nabi Muhammad Saw
Ketika itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah
berada dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau,
lalu untu tersebut berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan
(pemilik unta tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga
usiaku telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku
berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku. "
Mendengar pengaduan sang unta, Rasulullah Saw memanggil sang
pemilik unta dan hendak membeli unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah
memberikan unta tersebut kepada beliau .. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi
Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba
datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut
meminta perlindungan kerana tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu
beberapa orang yang berkata bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi
kami Muhammad Saw, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah.
Para saksi inilah yang telah memberikan pengakuan palsu kerana mereka telah
dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi. "
10. Anjing Ashabul Kahfi
Anjing tersebut berwarna kuning, di syurga bentuknya berubah
menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir, ada yang mengatakan bernama Tawarum
dan ada yang mengatakan bernama Huban.
... "(Sebahagian dari) mereka akan berkata:"
Bilangan Ashabul Kahfi itu tiga orang, yang keempatnya ialah anjing mereka
"; dan setengahnya pula berkata bilangan mereka lima orang, yang keenamnya
ialah anjing mereka", secara meraba-raba dalam gelap akan sesuatu yang
tidak diketahui; dan setengahnya yang lain berkata: "Bilangan mereka tujuh
orang dan kelapannya ialah anjing mereka".
"Katakanlah (wahai Muhammad):" Tuhanku lebih
mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan
sedikit ". Oleh itu janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai
mereka melainkan dengan bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di
dalam al-Quran), dan janganlah engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka
kepada seseorang pun dari golongan (yang membincangkannya) ".
Sumber : sehinggit.blogspot.my
BACA JUGA
- Kisah Betapa Istimewanya Muezza, Kucing Kesayangan Rasulullah SAW...
- INILAH DIA CARA MALAIKAT MAUT MENCABUT LEBIH DARI SATU NYAWA DALAM SATU MASA. SUBAHANALLAH
- Hati-Hati! Posisi Duduk Seperti Inilah Yang Sangat Dibenci Oleh Allah SWT, Kenapa? Ini Alasannya!
loading...
0 Response to "10 Haiwan Terawal Yang Masuk Ke Syurga"
Post a Comment