“Perkataan yang paling disukai Allah Ta’ala,” tutur sahabat
mulia Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, “adalah ketika seorang hamba
mengucapkan
سبحنك اللهم وبحمدك وتبرك
اسمك وتعلى جدك ولا
اله غيرك
(Mahasuci Engkau. Segala puji milik-Mu semata. Mahasuci
nama-Mu. Mahaluhur Engkau. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau).”
Dalam riwayat-riwayat lain dari berbagai jalur, semua
kalimat yang berisi pujian, pensucian, dan pengagungan kepada nama Allah Ta’ala
merupakan kalimat yang paling Dia cintai.
Termasuk di dalamnya kalimat Subhanallah (Mahasuci Allah),
Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah), Allahu Akbar (Allah Mahabesar), dan kalimat semakna
lainnya.
“Perkataan yang paling dibenci
Allah,” lanjut sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud yang dikutip oleh Syeikh Abu
Bakar Al-Thurthusyi Al-Andalusi dalam Al-Ma’tsurat, “adalah saat seseorang
laki-laki berkata kepada laki-laki (orang) lain, ‘Bertaqwalah kepada Allah’,
dan laki-laki (orang) lain tersebut menjawab, ‘Urus saja dirimu sendiri.’”
Dalam kehidupan sehari-hari, kalimat ini sering kita
dengarkan. Bahkan bisa jadi, ada diantara kita yang pernah mengucapkan kalimat
ini karena tidak mengetahui bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat yang
paling dibenci Allah Ta’ala.
Kerap kali kita menyampaikan ajakan kebaikan kepada orang
lain. Baik dalam ajakan santai maupun diskusi serius tentang tema kehidupan.
Sebagai konsekuensi seorang Muslim yang juga dai di jalan Allah Ta’ala,
mengajak kepada kebaikan dan taqwa tentu saja sudah menjadi nafas kehidupan.
Sehingga kita dengan mudah menyampaikan ajakan;
“Shalat yuk.”
“Ngaji yuk.”
Dan ajakan-ajakan lain yang bermakna dakwah, mengajak orang
lain untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan setelah menyembah
kepada Allah Ta’ala.
Namun respons yang kita terima seringkali bermuatan negatif
bahkan penentangan. Tak jarang, orang-orang yang diajak itu justru menyampaikan
saran agar kita tak repot-repot mengajak mereka.
“Sudahlah. Tak usah repot-repot.
Urus saja dirimu sendiri. Gak usah sok suci. Tidak perlu sok baik.”
Kalimat-kalimat jawaban tersebut sering pula ditambah;
“Memang kamu sudah baik?”
“Memang kamu sudah pasti masuk
surga?”
Hendaknya kalimat-kalimat tersebut tidak melemahkan semangat
kita dalam berdakwah. Jangan sampai kalimat-kalimat itu terlontar dari lisan
kita ketika ada orang yang menyampaikan ajakan kepada diri untuk berbuat lebih
baik di jalan iman dan taqwa. [Kisahikmah]
loading...
0 Response to "Sering Diucapkan, Padahal Kalimat Ini Paling Dibenci Allah"
Post a Comment