Berdoa sebagai salah satu jenis bahkan inti ibadah memiliki
serangkaian aturan, kaidah, dan juga rahasianya. Melanggar kaidah dengan atau
tanpa sengaja merupakan salah satu sebab tidak terkabulnya doa.
Salah satu larangan yang sering dikerjakan oleh sebagian
kaum Muslimin ialah berdoa dengan menggunakan sajak atau kata-kata yang indah.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syeikh Abu Bakar Al-Thurthusy Al-Andalusi
dalam kitabnya Al-Ma’tsurat.
“Banyak orang yang beranggapan bahwa kalimat doa harus
mengandung sajak dan kata-kata indah. Lantaran hal tersebut, mereka mengacu
pada keindahan dan kefasihan bahasa dan kata-kata.” terang Syeikh Abu Bakar
dalam bab ke-13, Memilih Redaksi Doa.
Akibatnya marak doa-doa berupa sajak layaknya syair, puisi,
dan sejenisnya. Hingga tak sedikit yang berlomba-lomba dalam membaguskan
redaksi doa dengan kalimat-kalimat indah sesuai dengan harapannya.
“Akhirnya doa menjadi paduan kata-kata indah yang bersajak.
Mereka saling berlomba dalam menghadirkan kalimat doa yang indah tersebut.”
lanjut Syeikh Abu Bakar.
Meski marak, hal ini merupakan perbuatan yang terlarang.
“Hanya saja, hal itu (berdoa dengan redaksi bersajak)
terlarang.” pungkasnya.
Sebagai dalilnya, Syeikh Abu Bakar menyebutkan doa-doa yang
dipanjatkan oleh para Nabi sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur’an,
hadits-hadits shahih, juga doa yang dipanjatkan oleh orang-orang shalih
terdahulu.
Mereka memberi contoh redaksi doa dengan kalimat yang
santun, langsung ke persoalan, dan dilengkapi dengan pujian kepada Allah Ta’ala
serta pengakuan atas kelemahan diri.
Para Nabi dalam doanya kerap menggunakan kalimat Rabbi,
Rabbanaa, dan Allahumma.
Riwayat lain yang menegaskan terlarangnya penggunaan sajak
dalam berdoa juga disebutkan dalam hadits Imam Al-Bukhari dalam kitab
Shahih-nya.
“Perhatikanlah sajak dalam berdoa. Jauhi itu. Sungguh, aku
mengetahui Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya tidak
melakukan itu.” tutur sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu.
Sahabat lain yang juga menyatakan hal ini adalah Zubayr bin
Awwam. Suatu hari, beliau kedatangan tamu yang menanyakan tentang kalimat doa.
Kepada laki-laki itu, Zubayr melarang menggunakan kalimat tersebut untuk
berdoa.
“Mereka telah berbohong. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dan para sahabatnya bukanlah orang yang suka bersajak (dalam berdoa).”
Adalah bagian dari iman kepada Nabi ketika kita berupaya
mempercayai semua ajaran dan contoh dari mereka, termasuk dalam redaksi doa.
loading...
0 Response to "Dilarang Nabi Saat Berdoa, Tapi Banyak Diamalkan Umat Akhir Zaman"
Post a Comment