37 militan maut AS ledak 'ibu segala bom' & ‘Cuma’ Mengebom Afghanistan, Trump Gembira Bukan Kepalang






Sekurang-kurangnya 37 militan Daesh terbunuh selepas tentera Amerika Syarikat (AS) meledak 'ibu segala bom' di Wilayah Nangarhar, timur Afghanistan hari ini. Pegawai Afghanistan bagaimanapun menolak laporan terdapat orang awam terbunuh dalam serangan bom terbesar bukan nuklear yang menyasarkan kompleks bawah tanah yang menjadi tempat persembunyian militan Daesh berkenaan. - AFP

Credit: harian metro

‘Cuma’ Mengebom Afghanistan, Trump Gembira Bukan Kepalang


Washington,LiputanIslam.com-Menurut laporan Reuters, Donald Trump mengungkapkan kegembiraannya pasca tentara Amerika menjatuhkan bom nonnuklir terbesar di Afghanistan; sebuah negara yang hanya memiliki sedikit kekuatan militer.

Di hadapan para wartawan, Trump mengatakan,“Kita telah menyaksikan sebuah kesuksesan yang lain. Kita harus bangga dengan tentara Amerika. Saya juga bangga dengan semua orang yang hadir di sini.”

Saat ditanya apakah dia sendiri yang menginstruksikan penggunaan bom ini, Trump menjawab,”Semua tahu apa yang terjadi. Yang saya lakukan adalah memberikan wewenang kepada tentara Amerika. Kita memiliki tentara terbaik di dunia yang selalu berhasil melaksanakan tugas seperti biasanya.”

Trump yang begitu gembira seolah baru saja menaklukkan tentara terkuat di dunia, lalu membandingkan kinerja militer Amerika di masanya dengan masa Obama.

“Jika kalian memerhatikan apa yang sudah dilakukan selama delapan pekan ini, lalu kalian bandingkan dengan periode delapan tahun lalu, kalian akan menemukan perbedaan yang sangat mencolok,”ujarnya.

Sebagaimana dilaporkan media-media, Kamis (13/4) Amerika menjatuhkan bom GBU-43 di provinsi Nangarhar, Afghanistan. Militer Amerika mengklaim, bom yang disebut-sebut sebagai bom terbesar di dunia ini menargetkan tempat-tempat persembunyian ISIS.

Credit: http://liputanislam.com 

anda mungkin meminati 










loading...

0 Response to "37 militan maut AS ledak 'ibu segala bom' & ‘Cuma’ Mengebom Afghanistan, Trump Gembira Bukan Kepalang"

Post a Comment