Al-Imam Ibnu al-Jauzi menuturkan salah satu kisah yang amat
menyentak jiwa orang-orang yang beriman. Ulama kharismatik yang produktif
menulis ini meriwayatkan dari Muhammad bin Abid dalam kitabnya Tadzkirat Ulil
Basha’ir tentang disegerakannya azab bagi seorang hamba yang durhaka kepada
orang tuanya.
Hari itu, Muhammad bin Abid duduk di sebuah lokasi sekitar
Bashrah. Tak lama setelah itu, seorang pemuda lewat dengan membawa perbekalan
khas para musafir. Tiba-tiba, si pemuda yang tak dikenal itu berkata, “Demi
Allah, saya akan diambil!”
Dalam hitungan detik setelah perkataannya itu, si pemuda
benar-benar raib. Ditelan bumi. Muhammad bin Abid terbelalak. Bingung. Sembari
terus menerus melafal asma’ Allah Ta’ala.
Hingga datanglah seorang laki-laki tua. Matanya diperban.
Bekas luka. Sang laki-laki tua berkata kepada Muhammad bin Abid, “Apakah Anda
melihat seorang pemuda yang melintas sembari membawa perbekalan?”
“Iya,” jawabnya lugas. Lantas beliau mengisahkan kejadian
langka yang dilihatnya kepada laki-laki senja tersebut.
“Dia adalah anakku. Dia berselisih denganku atas sebuah
persoalan. Dia memukul mataku hingga terluka.” ujarnya sembari menunjukkan
bagian mata yang diperban.
Kepada anaknya tersebut, laki-laki tua berkata, “Allah
Ta’ala tidak akan mengeluarkanmu dari Bashrah atau menenggelamkanmu ke dalam
bumi. Lantas, dia pergi membawa wadah perbekalan layaknya musafir.”
Sahabat, mari merenungi diri. Melihat ke dalam nurani yang
paling dalam. Bagaimana akhlak kita selama ini kepada ayah dan ibu? Apakah
keduanya masih diberi umur panjang oleh Allah Ta’ala ataukah sudah lebih dahulu
menghadap kepada-Nya?
Dalam kondisi apa pun keduanya, kita harus senantiasa
berbakti dengan berlaku santun dan mendoakan. Orang tua adalah surga jika
seorang anak mampu berbakti kepadanya. Dan neraka jika kehadirannya
disia-siakan bahkan disakiti.
Dosa kepada orang tua juga disegerakan azabnya. Amat banyak
kisah nyata tentang celaka dan nistanya kehidupan seorang anak yang durhaka kepada
ibu, bapak, atau keduanya. Sebaliknya, ada limpahan cerita sukses seorang anak
yang terjadi lantaran baktinya kepada dua orang tua.
Kisah ini menjadi salah satu bukti nyata.
Pertanyaannya sederhana, bagaimana sikap kita kepada dua
orang tua? Jangan-jangan, kita terhitung durhaka kepada keduanya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Kisah-kisah Anak Durhaka, Khalid Abu Shalih, Aqwam
Solo, 2013
anda mungkin meminati
- Kisah Pengorbanan Seorang Ibu Yang Sangat Menyayat Hati
- TAK PERNAH DISENTUH LELAKI, SAAT DISURUH SALIM SUAMINYA SESUATU YANG LUCU TERJADI !!!
- 'Hari ini Saya Raja & Ini, Puteri Saya' - Kisah Pengemis ini Beli Baju Baru Untuk Anaknya Setelah 2 Tahun Menunggu Jadi Tular..
loading...
0 Response to "Ditelan Bumi kerana Durhaka. Setiap Yang Keluar Dari Mulut Ibu Adalah Doa. Inilah Nasib Seorang Anak Yang Derhaka. Semua Yang Bergelar Anak Mesti Baca!"
Post a Comment