Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk menjadi petunjuk bagi
umatnya. Kitab suci Al-Qur'an yang juga menjadi mukjizat bagi Rasulullah ini
sekaligus merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Karenanya sangat tepat
jika harakah Islam menjadikan Al-Qur'an Dusturuna (القران دسترنا)
sebagai slogan yang diimplementasikan dalam kehidupan berjamaah dan berharakah.
Salah satu bentuk interaksi yang wajib dilakukan oleh umat
Islam terhadap Al-Qur'an adalah membacanya (tilawah). Bahkan dalam sebuah
hadits diungkapkan bagaimana kebiasaan yang dianjurkan Rasulullah dalam membaca
Al-Qur'an; yakni khatam Al-Qur'an tidak lebih dari satu bulan dan tidak kurang
dari tiga hari. Dalam membaca Al-Qur'an, ada adab-adab tilawah yang harus
diperhatikan dan dilakukan oleh kaum muslimin sebagai berikut :
1. Suci Badan (طهارة
البدن)
Diantara adab tilawah adalah suci badan. Al-Qur'an merupakan
firman Allah SWT; wahyu yang dimuliakan. Maka sangat tidak tepat jika kita
tilawah Al-Qur'an sementara badan kita dalam kondisi kotor, apalagi terkena
najis.
2. Wudhu (الوضوء)
Adab tilawah Al-Qur'an yang kedua adalah wudhu. Hendaknya
kita mengambil air wudhu terlebih dahulu sebelum tilawah Al-Qur'an, karena pada
saat kita tilawah kita menyentuh mushaf Al-Qur'an Al-Karim. Hendaknya kita
sadari bahwa Al-Qur'an ini tidak sama dengan buku-buku, majalah atau koran yang
seenaknya kita perlakukan.
Di antara dalil yang sering dipakai dalam adab ini adalah
firman Allah SWT:
لا يَمَسُّهُ إِلا الْمُطَهَّرُونَ
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan (QS.
Al-Waqi'ah : 77)
Tetapi membawa ayat itu dalam konteks wudhu sebelum tilawah
adalah pengambilan dalil yang kurang tepat, sebab yang dimaksud dengan
orang-orang yang disucikan (المطهرون)
dalam ayat di atas adalah para malaikat, bukan manusia yang memiliki wudhu.
Sebagaimana Al-Qur'an yang dimaksud dalam ayat itu adalah Al-Qur'an yang ada di
lauh mahfudz, bukan mushaf Al-Qur'an yang kita pegang saat tilawah.
Dalil yang tepat dalam adab ini adalah hadits yang dibawakan
Dr. Yusuf Qardhawi dalam buku Berinteraksi dengan Al-Qur'an:
لايمس القرآن إلا طاهر
Al-Qur'an tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang
sudah suci. (HR. An-Nasai, Daruquthni, Baihaqi)
3. Bersih Tempat (نظافة
المكان)
Termasuk bagian dari adab tilawah adalah tempat yang
bersih/tepat. Tidak boleh bagi kita membaca Al-Qur'an di tempat-tempat yang
tidak pantas, seperti tempat pembuangan sampah. Dan larangan yang lebih besar
membawa mushaf atau membaca Al-Qur'an di WC.
4. Khusyu' (الخشوع)
Adab tilawah berikutnya adalah khusyu'. Yakni menghadirkan
hati saat membaca ayat-ayat Allah SWT. Jika kita membaca surat dari orang yang
kita cintai saja demikian penuh perhatian dan tidak melewatkan satu kata pun,
meresapi maknanya, dan jiwa terbawa karenanya, maka Al-Qur'an seharusnya lebih
dari itu bagi jiwa kita saat membacanya. Demikian pula, jika kita membaca surat
dari pemimpin atau atasan kita kita begitu perhatian dan konsentrasi sehingga
paham betul apa isi surat itu, tilawah Al-Qur'an seharusnya lebih berkualitas
dari itu. Bukankah ini adalah firman Allah SWT, dzat yang telah menciptakan
kita? Bukankah ini adalah petunjuk hidup kita? Menghadirkan hati dan merasa
bahwa ayat-ayat itu ditujukan secara khusus buat kita adalah jalan mencapai
khusyu'.
سُئِلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : مَنْ أَحْسَنُ النَّاسِ
صَوْتًا بِالْقُرْآنِ ؟ قَالَ : مَنْ
إِذَا سَمِعْتَ قِرَاءَتَهُ رَأَيْتَ أَنَّهُ يَخْشَى اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya: "Siapa yang
paling bagus suaranya dengan Al-Qur'an?" Beliau bersabda: "Orang yang
apabila kalian mendengar ia membaca Al-Qur'an, kalian lihat ia takut kepada
Allah Azza Wa Jalla" (HR. Thabrani, hadits semakna diriwayatkan pula oleh
Abu Dawud dan Ibnu Abi Syaibah)
Di antara indikasi khusyu' adalah menangis saat membaca
Al-Qur'an, terlebih ketika menjumpai ayat-ayat adzab. Karenanya kita tidak saja
dianjurkan menangis, bahkan bagi yang tidak mampu menangis supaya berusaha
menangis; tangis-tangiskanlah.
اتْلُوُا
الْقُرْآنَ وَابْكُوْا، فَإِنْ لَمْ تَبْكُوا
فَتَبَاكَوْا
Bacalah Al-Qur'an dan menangislah, jika kalian tidak dapat
menangis, maka tangis-tangiskanlah (berusahalah untu menangis) (HR. Abu Iwanah,
Hadits semakna diriwayatkan oleh Hakim dan Ibnu Majah)
5. Tenang dan Tenteram (السكينة
والوقار)
Di antara adab membaca Al-Qur'an adalah tenang dan tenteram.
Sebaliknya, tidak dibenarkan membaca Al-Qur'an dengan tergesa-gesa, gugup, atau
merasa dikejar setoran. Bukankah membaca Al-Qur'an merupakan dzikir dan dengan
dzikir hati kita akan tenang?
الَّذِينَ
آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ
اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra'du : 28)
Lebih jauh lagi Allah SWT menghubungkan antara khusyu' dalam
adab tilawah sebelumnya dengan ketenangan dan keterteraman dalam adab tilawah
kali ini dalam firman-Nya:
اللَّهُ
نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ
يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ
وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي
بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ
مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al
Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan
hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu
Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan
Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (QS. Az-Zumar : 23)
6. Bersiwak Sebelum Mulai (الإستاك
قبل البدء)
Hendaknya kita bersiwak terlebih dahulu sebelum tilawah
Al-Qur'an. Dengan begitu, bau mulut kita menjadi harum saat melantunkan
ayat-ayat Ilahi. Sebaliknya, tidak sepantasnya kita tilawah sementara mulut
kita bau tidak sedap, apalagi bau jengkol yang tidak disukai oleh Rasulullah
SAW.
7 Ta'awudz di Permulaan (التعوذ
في البداية)
Di antara adab tilawah adalah membaca ta'awudz di awal
tilawah. Sebagaimana firman Allah SWT:
فَإِذَا
قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (QS. An-Nahl : 98)
8. Basmalah di Setiap Awal Surat (البسملة في
مطلع كل سورة)
Di setiap awal surat, hendaknya membaca basmalah. Pada semua
mushaf sudah tercantum basmalah di awal setiap surat untuk memudahkan
melaksanakan adab tilawah ini. Hanya ada satu surat yang dikecualikan yakni
Surat At-Taubah atau Surat Bara'ah. Tidak boleh mendahului dengan basmalah,
tetapi cukup dengan ta'awudz.
9. Tartil (الترتيل)
Di antara adab yang sangat penting dalam tilawah adalah
tartil. Yaitu membaca Al-Qur'an secara perlahan dan sesuai dengan kaidah
tajwid.
Allah SWT berfirman :
وَرَتِّلِ
الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا
Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (QS.
Al-Muzammil : 4)
Umumnya, sikap orang yang membaca Al-Qur'an terhadap adab
ini ada empat:
Pertama, mampu tapi tidak mau. Yaitu mereka yang sebenarnya
bisa membaca tartil, juga menguasai tajwid, tapi tidak menggunakannya. Entah
karena alasan buru-buru mengejar "setoran buku putih" atau karena
salah paham dalam memahami pahala membaca Al-Qur'an ditentukan oleh kuantitas
bacaan, atau karena "ditarget" oleh lingkungan seperti orang-orang
khataman Qur'an.
Kedua, mau tapi tidak mampu. Mereka sudah berusaha belajar
tajwid dengan sungguh-sungguh. Mereka bahkan ikut dalam program tahsin,
diantaranya. Tetapi masih saja belum mampu untuk tilawah dengan tartil sesuai
tajwid. Jika golongan ini memang sudah berusaha belajar dan tetap semangat
tilawah Al-Qur'an, maka Rasulullah memiliki kabar gembira buat mereka :
مَثَلُ
الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ
مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ
عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ
أَجْرَانِ
Orang yang membaca Al-Qur'an dan mahir, maka akan bersama
para malaikat, pesuruh Allah yang mulia. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an
dengan terbata-bata dan merasa berat, maka ia akan dapat dua pahala. (HR.
Bukhari)
Ketiga, tidak mampu dan tidak mau. Yaitu mereka yang tidak
mampu membaca dengan tartil, tidak mau untuk berusaha belajar, sekaligus tidak
memiliki kemauan untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil.
Keempat, mau dan mampu. Maka, beruntunglah golongan yang
keempat ini. Merekalah yang mendapat kabar gembira pertama dalam hadits riwayat
bukhari di atas. Dan seyogyanya, semua kader tarbiyah berupaya menjadi golongan
keempat ini.
Masuk juga dalam adab ini adalah melagukan Al-Qur'an. Jadi
tartilnya bukan sekedar membaca sesuai kaidah tajwid, tetapi juga dilagukan
dengan indah. Kalau kita mendengar tilawahnya Syaikh Sudais, Syaikh Shuraim,
Al-Mathrud, Al-Mishary, dan ulama-ulama lain hati kita mudah tersentuh karena
mereka membaca Al-Qur'an tidak hanya tartil tetapi juga memiliki lagu-lagu khas
yang menyentuh hati.
لَيْسَ
مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ
بِالْقُرْآنِ
Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan
Al-Qur'an (HR. Bukhari, Abu Dawud, Ad-Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim,
Baihaqi, Thabrani)
زينوا القرآن بأصواتكم
Perindahlah Al-Qur'an dengan suara kalian (HR. Bukhari, Abu
Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim)
10. Sujud bila bertemu Ayat Sajdah (السجود عند
آيات السجود)
Termasuk adab tilawah adalah bersujud ketika membaca ayat-ayat
sajdah. Ayat-ayat sajdah ini ada pada lima belas tempat di dalam Al-Qur'an,
yaitu: Al-A'raf : 206, Ar-Ra'du : 105, An-nahl : 50, Al-Isra' : 109, Maryam :
58, Al-Hajj : 18, Al-Hajj : 77, Al-Furqan : 60, An-Naml : 28, As-Sajdah : 15,
Shad : 24, Fushilat : 38, An-najm : 62, Al-Insyiqaq : 21, dan Al-Alaq : 19.
Ketika kita bersujud tilawah, Syaitan menangis dan menyadari
tempat kembalinya di neraka, sekaligus iri karena orang yang bersujud tilawah
ini berhak mendapatkan surga.
إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ
السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا
وَيْلَهُ - وَفِى رِوَايَةِ أَبِى
كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى - أُمِرَ
ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ
فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ
Ketika Anak Adam membaca ayat-ayat sajdah lalu bersujud,
syaitan menangis sambil mengatakan: "Celakalah aku, anak Adam diperintah
bersujud maka mereka bersujud dan memperoleh surga, sementara aku diperintah
bersujud, lalu aku mendurhakai, maka aku mendapatkan neraka". (HR. Muslim)
11. Tadabbur (التدبر)
Termasuk adab tilawah juga adalah tadabbur. Yakni memikirkan
ayat yang dibaca, berusaha secara sistematis untuk memahami Al Qur’an, sehingga
dapat melakukan petunjuk Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW pernah menangis di waktu Shubuh. Ketika
ditanya oleh sahabat, beliau menjawab bahwa semalam turun ayat :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(QS. Ali Imran : 190)
Beliau mentadabburi ayat ini hingga menangis semalaman.
Diantara buah dari tadabur adalah bertambahnya keimanan
orang yang tilawah Al-Qur'an. Allah SWT berfirman :
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ
وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ
آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal. (QS. Al-Anfal : 2)
Demikian adab-adab tilawah Al-Qur'an. Semoga kita termasuk
orang-orang yang mendapatkan hidayah dan taufiq dari Allah SWT untuk
mengamalkan adab-adab ini. Wallaahu a'lam bish shawab. [Abu Nida/Muchlisin BK]
ANDA MUNGKIN MEMINATI
- 18 Kelebihan Dan Khasiat Dalam Surah Al-imran
- Buang Air dengan Cara Seperti Rasulullah SAW Ternyata Lebih Sihat
- 3 Adab Menguap
loading...
0 Response to "11 Adab Membaca Al-quran Yang Sepatutnya Semua Orang Islam Mengetahuinya. JIKA BENAR KITA AMBIL BERAT TENTANG AGAMA ISLAM MAKA JANGAN ABAIKAN!!"
Post a Comment